Cerita Dewasa Main Serong dengan teman kantor. Perkenalkan namaku Adri aku kerja di perusahaan swasta di suatu tempat di indonesia timur. Semuanya bermulai dari seringnya saya bekerja sama dengan Mirna yang sama-sama satu kantor tapi dia di bagian pemasaran. Sebagai orang bagian pemasaran Mirna dituntut untuk selalu tampil menarik apalagi selain wajahnya yang memang cantik ditunjang dengan body langsing dan dada menjulang 36B selain itu Irma selalu memakai baju kemeja yang ketat dan rok mini + stoking hitam yang paling menarik adalah dadanya yang membusung terlihat sangat sempit dengan baju yang dikenakan.
Hubungan kami awalnya hanya sebatas rekan kerja saja dia yang selalu datang ke kantor untuk memberikan data penjualan dimana aku biasanya langsung menindak lanjuti hasil penjualan yang dia dapat ke bagian lain di kantorku. Dengan seringnya bertemu lama-lama kita semakin akrab dan omongan kita kadang-kadang seperti layaknya sepasang kekasih. Mirna memanggil aku dengan panggilan mesra seperti sayang, cinta yang awalnya hanya becanda.
Untuk informasi Mirna sudah menikah tapi belum memiliki anak suaminya bekerja di luar pulau sehingga jarang sekali mereka bertemu sedangkan aku juga sudah menikah. Hingga pada suatu siang tiba-tiba Mirna datang ke kantorku seperti biasa dan dia minta aku ikut keluar untuk bertemu dengan klien perusahaan diluar. Karena kupikir ini penting kuputuskan untuk ikut Irma keluar kantor dan kita keluar dengan kendaraan kantor.
Sepanjang jalan kita ngobrol ngalor ngidul mengenai rencana pembicaraan dengan klien dan ternyata ketika kita ditengah perjalanan menuju kantor klien tiba-tiba Mirna mendapat telepon bahwa klien meminta untuk mereschedule pertemuan dari awalnya jam 11.00 menjadi jam 15.00. Kami akhirnya memutuskan untuk makan siang dulu di restoran yang ada hotel bintang empat di kota ini.
Restoran tempat makan sangat nyaman sekali kita duduk disebuah sofa nyaman dan Mirna dengan tiba-tiba duduk disebelahku. Aku yang selama ini jarang duduk berdekatan dengannya kaget dan senang apalagi dari samping aku melihat dibalik kemejanya yang ketat kulihat samar-samar payudaranya dan bra hitam yang sangat menggoda. Sambil menunggu makanan aku mulai mendekatinya sambil pura-pura memberikan data kantor dan mengajaknya berdiskusi lalu tanpa sengaja aku memegang tangannya dan kugoda dia untuk tetap memegang tangannya. Mirna tidak bereaksi dan malahan dia memegang tanganku dengan lembut dan kita tetap mengobrol mengenai pekerjaannya.
Lama-lama kita seperti layaknya sepasang kekasih dan mulai saling mendekat dan entah mengapa aku tiba-tiba mengajaknya istirahat di hotel ini selepas makan siang sambil menunggu waktu bertemu klien. Mirna hanya tersenyum dan mulai menggandeng tanganku ketika aku melakukan registrasi di receptionis hotel.
Begitu sampai dikamar tanpa banyak bicara aku menarik tangannya dan mencium bibirnya yang disambut juga oleh Mirna dengan penuh nafsu, kami berciuman lama dan aku meremas payudaranya yang besar dan mulai melepas kancing baju kemejanya satu persatu. Mirna mulai juga melepas dasi dan kemejaku sambil tetap berciuman, aku bisa melihat payudaranya yang besar dan indah itu wah seperti mimpi saja aku bisa menciumi payudara wanita paling seksi & cantik di kantorku.
Mirna sangat menikmati jilatan lidahku pada payudaranya dan dia mengelus rambutku dan berbisik: uugh..enak sekali sayang aku suka sekali…aku mulai melepas rok dan celana dalam hitamnya dan Mirna pun melepas celana panjangku. Mirna mau melepas stoking hitamnya tapi aku melarangnya karena aku suka sekali melihat dia polos hanya memakai stoking hitam yang membuat aku makin bergairah untuk menjilati vagina nya.
Vagina Mirna yang berbulu halus tampak indah membuat aku bernafsu menjilati terus sementara Mirna mulai berteriak keenakan menikmati jilatanku. Setelah puas Mirna mulai mendekati penisku dan mulai menjilati dan menyepong penisku. Aku berusaha menahan agar tidak cepat orgasme karena jilatannya yang cepat dan menutupi penisku dengan nafsunya. Setelah itu aku mulai menuntun Mirna agar dia mulai memasukan vaginanya ke penisku dengan posisi Mirna diatasku. Aku baru sadar kalau tak ada kondom tapi Mirna menyuruhku untuk tidak menggunakan kondom.
Aku mulai menikmati proses masuknya vagina Mirna ke penisku dan karena jarang berhubungan vagina Mirna terasa sempit, sambil meremas payudara yang bergoyang aku merasakan nikmat goyangan naik turun Mirna diatasku. Sesekali Mirna mencium bibirku dan dia menarik kepalaku untuk mencium dan menjilat payudaranya yang memang besar. Tak lama selang 10 menit Mirna mulai orgasme ini bisa kurasakan ketika dia mencium bibirku dan berteriak keenakan. Aku pun mulai merubah posisiku dan menempatkan posisi tubuhnya dibawahku. Aku mulai mengocok penisku dan rintihan Mirna semakin menjadi-jadi rambut panjangnya yang sebelumnya diikat mulai berantakan sementara stoking hitamnya mulai menggulung kebawah. Aku menggenjot terus sambil mencium bibir dan meremas payudaranya.
Lama diposisi diatas aku merubah posisi dibelakang dan Mirna menungging, aku bisa melihat dari cermin kamar payudaranya menggantung ranum ketika aku mengenjot vaginanya dari belakang. Mirna terus berteriak dan menikmati penisku yang keluar masuk dan selama 20 menit aku merasakan akan orgasme dan ingin menarik penisku tapi Mirna melarangku sampai aku menyemprotkan sperma di dinding vaginanya yang ternyata Mirna orgasme juga bersamaan denganku.
Kami akhirnya saling berpelukan dan tidur sambil tetap penisku didalam vaginanya, setelah itu Mirna mengajakku mandi bersama di bath tub dan ternyata saat kami mandi bersama kami melakukan lagi sambil saling menyabuni badan. Kami orgasme sampai 2 kali dan melakukan di bath tub penuh busa.
Waktu tak terasa sudah pukul 14.30 akhirnya kita check out dan bertemu klien. Sampai saat ini 21 Oktober 2009 kami masih satu kantor dan sesekali berhubungan seks apabila ada waktu. TAMAT .
Hubungan kami awalnya hanya sebatas rekan kerja saja dia yang selalu datang ke kantor untuk memberikan data penjualan dimana aku biasanya langsung menindak lanjuti hasil penjualan yang dia dapat ke bagian lain di kantorku. Dengan seringnya bertemu lama-lama kita semakin akrab dan omongan kita kadang-kadang seperti layaknya sepasang kekasih. Mirna memanggil aku dengan panggilan mesra seperti sayang, cinta yang awalnya hanya becanda.
Untuk informasi Mirna sudah menikah tapi belum memiliki anak suaminya bekerja di luar pulau sehingga jarang sekali mereka bertemu sedangkan aku juga sudah menikah. Hingga pada suatu siang tiba-tiba Mirna datang ke kantorku seperti biasa dan dia minta aku ikut keluar untuk bertemu dengan klien perusahaan diluar. Karena kupikir ini penting kuputuskan untuk ikut Irma keluar kantor dan kita keluar dengan kendaraan kantor.
Sepanjang jalan kita ngobrol ngalor ngidul mengenai rencana pembicaraan dengan klien dan ternyata ketika kita ditengah perjalanan menuju kantor klien tiba-tiba Mirna mendapat telepon bahwa klien meminta untuk mereschedule pertemuan dari awalnya jam 11.00 menjadi jam 15.00. Kami akhirnya memutuskan untuk makan siang dulu di restoran yang ada hotel bintang empat di kota ini.
Restoran tempat makan sangat nyaman sekali kita duduk disebuah sofa nyaman dan Mirna dengan tiba-tiba duduk disebelahku. Aku yang selama ini jarang duduk berdekatan dengannya kaget dan senang apalagi dari samping aku melihat dibalik kemejanya yang ketat kulihat samar-samar payudaranya dan bra hitam yang sangat menggoda. Sambil menunggu makanan aku mulai mendekatinya sambil pura-pura memberikan data kantor dan mengajaknya berdiskusi lalu tanpa sengaja aku memegang tangannya dan kugoda dia untuk tetap memegang tangannya. Mirna tidak bereaksi dan malahan dia memegang tanganku dengan lembut dan kita tetap mengobrol mengenai pekerjaannya.
Lama-lama kita seperti layaknya sepasang kekasih dan mulai saling mendekat dan entah mengapa aku tiba-tiba mengajaknya istirahat di hotel ini selepas makan siang sambil menunggu waktu bertemu klien. Mirna hanya tersenyum dan mulai menggandeng tanganku ketika aku melakukan registrasi di receptionis hotel.
Begitu sampai dikamar tanpa banyak bicara aku menarik tangannya dan mencium bibirnya yang disambut juga oleh Mirna dengan penuh nafsu, kami berciuman lama dan aku meremas payudaranya yang besar dan mulai melepas kancing baju kemejanya satu persatu. Mirna mulai juga melepas dasi dan kemejaku sambil tetap berciuman, aku bisa melihat payudaranya yang besar dan indah itu wah seperti mimpi saja aku bisa menciumi payudara wanita paling seksi & cantik di kantorku.
Mirna sangat menikmati jilatan lidahku pada payudaranya dan dia mengelus rambutku dan berbisik: uugh..enak sekali sayang aku suka sekali…aku mulai melepas rok dan celana dalam hitamnya dan Mirna pun melepas celana panjangku. Mirna mau melepas stoking hitamnya tapi aku melarangnya karena aku suka sekali melihat dia polos hanya memakai stoking hitam yang membuat aku makin bergairah untuk menjilati vagina nya.
Vagina Mirna yang berbulu halus tampak indah membuat aku bernafsu menjilati terus sementara Mirna mulai berteriak keenakan menikmati jilatanku. Setelah puas Mirna mulai mendekati penisku dan mulai menjilati dan menyepong penisku. Aku berusaha menahan agar tidak cepat orgasme karena jilatannya yang cepat dan menutupi penisku dengan nafsunya. Setelah itu aku mulai menuntun Mirna agar dia mulai memasukan vaginanya ke penisku dengan posisi Mirna diatasku. Aku baru sadar kalau tak ada kondom tapi Mirna menyuruhku untuk tidak menggunakan kondom.
Aku mulai menikmati proses masuknya vagina Mirna ke penisku dan karena jarang berhubungan vagina Mirna terasa sempit, sambil meremas payudara yang bergoyang aku merasakan nikmat goyangan naik turun Mirna diatasku. Sesekali Mirna mencium bibirku dan dia menarik kepalaku untuk mencium dan menjilat payudaranya yang memang besar. Tak lama selang 10 menit Mirna mulai orgasme ini bisa kurasakan ketika dia mencium bibirku dan berteriak keenakan. Aku pun mulai merubah posisiku dan menempatkan posisi tubuhnya dibawahku. Aku mulai mengocok penisku dan rintihan Mirna semakin menjadi-jadi rambut panjangnya yang sebelumnya diikat mulai berantakan sementara stoking hitamnya mulai menggulung kebawah. Aku menggenjot terus sambil mencium bibir dan meremas payudaranya.
Lama diposisi diatas aku merubah posisi dibelakang dan Mirna menungging, aku bisa melihat dari cermin kamar payudaranya menggantung ranum ketika aku mengenjot vaginanya dari belakang. Mirna terus berteriak dan menikmati penisku yang keluar masuk dan selama 20 menit aku merasakan akan orgasme dan ingin menarik penisku tapi Mirna melarangku sampai aku menyemprotkan sperma di dinding vaginanya yang ternyata Mirna orgasme juga bersamaan denganku.
Kami akhirnya saling berpelukan dan tidur sambil tetap penisku didalam vaginanya, setelah itu Mirna mengajakku mandi bersama di bath tub dan ternyata saat kami mandi bersama kami melakukan lagi sambil saling menyabuni badan. Kami orgasme sampai 2 kali dan melakukan di bath tub penuh busa.
Waktu tak terasa sudah pukul 14.30 akhirnya kita check out dan bertemu klien. Sampai saat ini 21 Oktober 2009 kami masih satu kantor dan sesekali berhubungan seks apabila ada waktu. TAMAT .
0 comments:
Post a Comment